DIBALIK SISWA GEMUK SMKN 4 GARUT TERINDIKASI PRAKTIK MARKUP DANA BOS TANGGAPAN KCD XI MENJELASKAN

Dibalik Siswa Gemuk SMKN 4 Garut Terindikasi Praktik MarkUp Dana BOS Begini Tanggapan KCD


   DOK: SMKN 4 GARUT JAWA BARAT 


MKtipikor- Garut Jawa Barat. Data fiktip siswa pada lembaga satuan pendidikan ( sekolah ) baik sekolah swasta maupun negeri.

Bukan isapan jempol belaka, Manipulasi data siswa dinilai sebagai kebohongan struktural , karena ada unsur KKN untuk raup mendapat keuntungan.

Dugaan pemalsuan Data Salah satu cara umum dalam modus Markup, memanipulasi jumlah Siswa agar mendapatkan Dana Bantuan operasional Sekolah ( BOS ) yang lebih.

Sekolah yang memiliki jumlah siswa Gemuk, seperti Sekolah Menengah Kejuruan Negeri ( SMKN ) 4 Garut, yang tercatat Dalam database ( DAPODIK) Tahun Ajaran 2024-2025 , berjumlah 2499 Siswa.

Sudah tentu Dana BOS yang di terima nya Cukup Fantastis.


Miris nya Dana yang di Terima sekolah tersebut sepertinya, Tidak menyurutkan pihak Sekolah untuk melakukan modus yang tak etis, dengan terendus nya adanya indikasi praktik Mark-up siswa , yang sudah tentu berdampak pada Dana BOS yang di terima nya, 


Berbekal informasi dan data yang di kantongi , Awak Media MKtipikor, mencoba melakukan komfirmasi terkait dugaan tersebut


Ketika di sambangi ke Sekolah di wilayah kecamatan Karang Pawitan, kabupaten Garut , Senin ( 18-11-2024 ) pihak Sekolah terkesan tidak merespon Kedatangan Media, bahkan tiga hari berturut turut , ketika mendatangi sekolah ,situasi nya masih sama, tidak ada Respon untuk Awak media.

Sama hal nya Ketika Di lakukan konfirmasi lewat sambungan seluler, Pudji Santoso yang menduduki jabatan sebagai Kepala sekolah, Tidak menjawab panggilan telpon .


Sayang nya' Pudji Santoso' ( Kepsek ) sebagai pemangku dan penanggung jawab ,seakan menutup Diri, tidak merespon keberadaan media.


Berhasil diminta tanggapannya melalui sambungan seluler, Kepala KCD Garut ' H. Aang Karyana.M.pd ' memberikan penjelasan seolah tidak percaya hal itu terjadi ...... Red.


" Saya tidak percaya jika sekolah negeri mempunyai siswa fiktip, tidak mungkin sekolah negeri melakukan Mark up , jumlah siswa dalam DAPODIK adalah hasil dari Cut-Off, 31 Agustus di tahun sebelum nya " papar nya


Saat di minta tanggapan SMKN 4 Garut tidak merespon keberadaan media,Aang Seakan enggan berkomentar.

Sampai berita ini turun Kepala Sekolah Pudji Santoso, yang nota bene Rangkap jabatan sebagai Plt , Di SMKN 1 GARUT.

Belum terkonfirmasi.


Padahal Sederet Dugaan penyimpangan, dari mulai pungutan biaya yang di beban kan kepada peserta didik nya yang terindikasi Berpotensi korupsi , Salah satu nya telah Melakukan Manipulasi Data, fakta yang tertuang dalam Database Dapodik di Tahun Anggaran ( TA) Semester 2023-2024 Ganjil berjumlah 2501 Siswa.

Namun yang tercantum dalam data Penerima BOS, ( anggaran Rencana Kegiatan Sekolah ) berjumlah 2525 siswa.

Intinya data Dapodik ( jumlah siswa Faktual - red ) Tidak sinkron dengan Data ARKAS.


Menanggapi perihal tersebut, H.Iwan Gunawan. SH. Yang aktif di Lembaga Pemantau Tindak Pidana Korupsi indonesia, DPP_LPI-TIPIKOR INDONESIA menegas kan " ketika intansi, lembaga, atau individu melakukan Modus penyimpangan (manipulasi) yang dapat merugikan keuangan negara, harus di Tindak sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku, agar oknum pelaku mempertanggung jawabkan perbuatan nya sehingga ada efek jera.


Perkembangan korupsi hingga saat ini sudah merupakan hasil dari sistem penyelenggaraan yang tidak tertata dan terawasi, , di karenakan produk hukum yang di gunakan banyak mengandung kelemahan dalam implementasi nya.

Tidak Sedikit Lembaga satuan pendidikan ( sekolah )melakukan penyimpangan baik dalam pengelolaan,maupun. penerapan Dana BOS.

Namun pihak pihak terkait terkesan mem peti es kan, tutup mata, tutup telinga, tidak menutup kemungkinan jika terjadi Konspirasi di Dalam nya.

Pewarta : Jurnalis Investigasi MK-TIPIKOR

*Nitana Rahayu*

Lebih baru Lebih lama