* BERPOLITIK DIATAS PARTAI POLITIK

BERPOLITIK DIATAS PARTAI POLITIK 

Di tulis Oleh :

M.Ragil Tukiyanto, S.H., M.H.

Penasehat Hukum Mk-tipikor 


Mktipikor _ politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan Publik pemerintahan dan negara. politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik Pemerintahan.


Partisipasi politik dapat dijadikan sebagai salah satu parameter dalam penilaian tingkat demokrasi di sebuah negara. Semakin tinggi partisipasi politik dalam masyarakat dapat menunjukkan kondisi demokrasi yang berkualitas.


Beragam bentuk kegiatan partisipasi masyarakat yang berhasil diidentifikasi oleh Dusseldorp (1981), yaitu: 1) Menjadi anggota kelompok masyarakat; 2) Melibatkan diri pada kegiatan diskusi kelompok; 3) Melibatkan diri pada kegiatan-kegiatan organisasi untuk menggerakkan partisipasi masyarakat yang lainnya.


Pertama, partisipasi masyarakat dapat meningkatkan legitimasi kebijakan pembangunan. Ketika masyarakat secara aktif terlibat dalam proses pengambilan keputusan, kebijakan yang dihasilkan akan lebih mencerminkan kebutuhan dan aspirasi masyarakat.


Sedangkan Partisipasi politik konvensional umumnya diwujudkan dalam proses pemberian suara (seperti: pemilihan umum, voting dan lain-lain), diskusi politik, kegiatan kampanye, membentuk partai politik atau kelompok kepentingan, bergabung dengan Parpol atau kelompok kepentingan serta diwujudkan dalam komunikasi.


berpikir untuk memahami hakikat dari kenyataan dalam rangka menemukan kebenaran sejati. Kalau berpikir ilmiah adalah berpikir yang menggunakan hasil penelitian ilmiah sebagai acuan, maka pada berpikir filosofis sang pemikir tidak lagi tergantung pada hasil penelitian ilmiah.


bagian dari filsafat yang menyangkut kehidupan politik, terutama mengenai sifat hakiki, asal mula, dan nilai dari negara”. Membantu dalam usahanya memahami latar belakang, susunan dan pola kehidupan sosial dari berbagai golongan dan kelompok masyarakat.


proses hubungan antara masyarakat dan politik, hubungan antara struktur-struktur sosial, dan hubungan antara tingkah laku sosial serta tingkah laku politik. Fokus kajiannya adalah sosialisasi politik, partisipasi politik, rekruitmen politik, dan komunikasi politik


Ilmu politik berhubungan erat sekali dengan ilmu sosiologi, karena ilmu sosiologi mempelajari latar belakang, susunan dan pola kehidupan sosial dari berbagai golongan dan kelompok dalam masyarakat yang nantinya akan mempengaruhi keputusan kebijaksanaan dalam ilmu politik.


Tujuan adanya ilmu tersebut adalah untuk mencerdaskan pembaca atau masyarakat dalam menganalisis situasi sosial politik di sekitarnya.


Ilmu politik pada dasarnya mempelajari daya upaya untuk memperoleh, mempertahankan, dan menggunakan kekuasaan. Sementara Sosiologi memusatkan pada masyarakat yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola yang umum.


Kehadiran partai politik pada masa permulaan merupakan menifestasi kesadaran nasional untuk mencapai kemerdekaan bagi bangsa Indonesia. Setelah didirikan Dewan Rakyat, gerakan ini oleh beberapa partai diteruskan di dalam badan ini.


Kadang terkadang lupa, akan jabatan dan kekuasaan hasil dari pada politik itu, menjadi sebuah gendang kekuasaan, sehingga dapat seenaknya dalam menentukan sikap bernegara.


**Iwan Gunawan/Red**

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama