Dengan Modus Investasi Dugaan Penggelapan Uang Rp. 2 Milyar Oleh Oknum Pegawai Bank BRI Ciawi Kabupaten Tasikmalaya

 DUGAAN PENGGELAPAN UANG Rp 2M OLEH OKNUM PEGAWAI BANK BRI CIAWI KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN MODUS INFESTASI.



MK TIPIKOR Tasikmalaya ,puluhan orang yang tergabung dalam aliansi masyarakat Tasikmalaya saat gelar audensi dengan beberapa pihak terkait kasus dugaan kejahatan perbankan yang melibat kan oknum pegawai BANK BRI , di ruang rapat DPRD Kabupaten Tasikmalaya 

Kasus dugaan kejahatan penggelapan uang nasabah sebesar 2milyar oleh oknum pegawai Bank Rakyat Indonesia ( BRI) Di salah satu unit terus bergulir dan memanas .



  Dugaan kasus kejahatan perbankan oleh oknum pegawai BRI tersebut di ketahui dan tercium di BRI unit pasar ciawi kabupaten Tasikmalaya jawabarat sejak tahun 2022 silam 

 Sebelum nya sejumlah orang dari beberapa barisan organisasi masa ( ORMAS) melakukan unjuk rasa de depan kantor BRI unit pasar ciawi pada selasa 03/09/2024 ,mereka menuntut tanggung jawab pihak BRI terkait dugaan kasus tersebut 



   Akibat belum ada nya titik terang pada kasus nya sehingga barisan beberapa ormas tersebut melakukan audensi di dewan perwakilan Rakyat ( DPRD) Kabupaten tasikmalaya , kamis 19/09/2024.

    Ketua lembaga permberdayaan masyarakat ( LPM) kabupatem tasikmalaya ( Dedi Supriadi) di dampingi ketua umum Jaringan Asfirasi warga ( JAWARA) A Ramdan Hanafiah , bersama barisan organisasi lain nya saat menyerah kan tuntutan 

  Meski disinyalir sempat menutup diri akibat isu hangat kasus dugaan kejahatan perbankan yang melibat kan oknum pegawai BANK BRI , pihak BRI cabang tasikmalaya akhir nya buka suara mengakui terjadi nya kasus ini 

   Awak media MK TIPIKOR Tasikmalaya mencoba komunikasi langsung dengan manajer Bisnis mikro BRI cabang tasikmalaya ( Rahmat Darmawan ) usai Rapat audensi di DPRD kabupaten Tasikmalaya .

  Rahmat Darmawan menyampaikan """pada inti nya ini memang d akui ada nya oleh BRI cuma kami , Respon BRI terhadap kasus ini sudah jelas ya ,seperti juga tadi di sampaikan bahwa ini sudah kami tindak tegas dan sudah d limpah kan ke kejaksaan tinggi 

 Dan juga menyampaikan untuk masalah korban dari pada terjadi nya kasus pinjam ke uangan yang melibat kan oknum pegawai BRI ,dan oknum tersebut sudah di lakukan pemutusan hubungan kerja ( PHK) dan kasus tersebut akan di tindak lanjuti sesuai prosedur hukum yang berlaku 


   Terkait korban kita menunggu hasil ,dan untuk masalh oknum sudah kami PHK dan kita lanjut ke proses hukum dan perkara ini sudah di limpahkan ,pada inti nya kita mempasilitasi peristiwa yang sekarang terjadi tentang kejahatan perbankan tersebut 


   Sementara itu anggota DPRD fraksi partai Gerindra ( Usman ) juga menyatakan "" dalam rapat audensi bersama aliansi masyarakat Tasikmalaya terkait kasus tersebut ada masukan - masukan terlait keluhan dari beberapa warga tentang pinjaman di BRI .


   "" Atas semua masukan dari masyarakat tadi yang tergabung dalam aliansi masyarakat Tasikmalaya itu , ada pun keluhan dari masyrakat itu terkait dengan pinjaman di BRI , banyak masyarakat yang tidak merasa meminjam tapi ternyata ada tagihan setiap bulan nya karena ada nya oknum di BRI tersebut.

   Semua ini akan kami dalami secara propesional juga pihak DPRD harus mempasilitasi dan menjembatani setiap persoalan , kita dudukan dulu persoalan nya ,sisi hukum nya dan juga mencari solusi terbaik serta penjelasan nya harus seperti apa .


    Juga menyampaikan prosedur hukum terkait masalah ini kami akan kordinasikan dengan pihak kejaksaan masalah tuntutan ke pihak BRI itu pasti akan kita tindak lanjut juga, serta akan kita pantau terus .

   Dan kalo nanti ada alat kelengkapan dewan ( AKD) dan sudah jelas di DPRD di perdalam nya , ntah di ranah pansus atau komisi "" misal nya nanti kalo di DPRD (AKD) nya sudah jelas mau itu di pansus atau di komisi mau d perdalam nya nanti nya ,, 

    Media mk tipikor juga sempet berkomunikasi langsung salah satu nasabah yang menjadi korban sehingga mengalami kerugian puluhan juta tersebut .


   Salah satu korban tersebut memaparkan kronologis tentang pinjaman tersebut dan membenarkan kasus yang menimpa nya padahal sama sekali tidak menggunakan uang hasil pinjaman tersebut tetapi setiap bulan nya harus membayar cicilan 10jt lebih bahkan untuk saat ini sudah tidak sanggup lagi untuk membayar perbulan nya .


   Dan membenarkan pula bahwa pihak BANK juga sudah beberapa kali memberikan surat panggilan (SP) 1sampai 3 dalam waktu yang berturut -turut , Dan pihak BRI juga sudah memasang stiker ""DEBITUR KREDIT MACET"" di dinding rumah nya , bahkan bnyak warga yang mengalami hal semacam itu .

Mega Taziek

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama