KEARIFAN LOKAL HAJAT LAUT TRADISI MASYARAKAT PESISIR PANGANDARAN SEBAGAI WARISAN BUDAYA

 KEARIFAN LOKAL HAJAT LAUT ( SYUKURAN NELAYAN ) TRADISI MASYARAKAT PESISIR PANGANDARAN SEBAGAI WARISAN  BUDAYA 

 

MK-TIPIKOR pangandaran , pangandaran sebuah surga tropis di tepi samudra hindia ,pasir putih dan hitam di tambah dengan lingkungan yang bersih dan berombak tenang serta pemandangan terbenam nya matahari yang sungguh indah, wisatawan yang berkunjung ke pangandaran menyebut bahwa pangandaran adalah bali ke dua .


   Tempat yang di mana menawarkan ke indahan alam nya saja tetapi ke beragaman budaya yang berkumpul dalam harmonis yang menakjubkan  ,salah satu yang paling menonjol dan menjadi ciri khas ada lah Tradisi hajat laut ,di balik pangandaran yang menakjubkan ini tersembunyi cerita-cerita kuno yang membingkai identitas masyarakat pesisir dan warisan budaya mereka yang tak ternilai .



  Kearifan lokal hajat laut ( syukuran nelayan ) Tradisi masyarakat pesisir pangandaran sebagai warisan budaya yang tak ternilai di pangandaran adalah Hajat laut yang menghubungkan manusia dengan laut dan alam warisan budaya ini harus di jaga dan di lestarikan agar tetap di ingat dan di hargai oleh generasi berikut nya , Tradisi ini menunjukan hubungan yang kuat antara orang dan lingkungan mereka dan juga menunjukan bagai mana budaya dapat berfungsi sebagai jembatan antara masa lalu dan masa depan 


 Acara hajat laut kamis 11 juli 2024 di hadiri juga Ibu susi Pujiastuti, Ketua Dprd pangandaran Kapolres pangandaran DANDIM 0625 pangandaran, Kepala Dinas pariwisata 

Camat pangandaran Komandan TNI AL

Kepala satuan POL AIR Kepala DKPKP pangandaran serta masyarakat 

"Kepala DKPKP menyampaikan sukur nikmat nya mengambil ikan yang sangat melimpah sehingga bisa bermanfaat buat keluarga mereka dan kita juga terus berupaya walau masih di katakan minim tapi kita akan terus dan selalu berupaya agar para nelayan ini pemberdayaan nya bisa di rasa kan dari kita kaya bantuan perahu , alat-alat mesin ,juga alat tangkap ikan yang ramah lingkungan 


""" juga membenarkan dari sambutan Ibu susi yang sedikit marah - marah pada nelayan karena mungkin beliou dulu pernah jadi perikanan tangkap dari masa muda nya sudah berada di pinggir pantai , pernah merasa membawa bakul ikan dari ember hingga bisa exspor ikan 


""" hingga tadi dalam sambutan nya beliau menyampai kan pemakain alat tangkap ikan yang ramah lingkungan agar tidak merusak biodata laut , 


""" pada saat ini hasil perikanan kita sangat lah luar biasa, data perikanan kita secara maksimal itu 54m dalam satu tahun yang sudah tercatat di TPI.


  """ Sehingga data TPI ini hanya akumulatif di 13 pangkalan ,ada ikan - ikan yang keluar dari aturan yang ada yang transaksi di luar TPI itu , sehingga hal itu juga menjadi potensi yang hilang secara statistik perikanan melalui APBD seharusnya itu transaksi di lakukan di TPI ,


  """ Jadi kita dari kelautan berupaya mendorong masyarakat nelayan bagai mana bentuk syukur " ya itu tadi " menjaga laut kita biar bisa di rasakan anak cucu kita ,laut berkelanjutan ,jadi kita suport walau hanya sebatas membantu .


  """ Ini menjadi rumusan kita termasuk tadi juga bu Susi bilang "" ada dua faktor masyarakat nelayan ini jadi susah , mungkin masyarakat nelayan ini tidak bisa menjaga laut ini ,bagai mana kita bisa merasa kan seperti dulu , 


  """ Dua faktor yang harus kita jaga yaitu , biodata laut merawat laut itu gimana , menjaga ekosistem itu gimana , dan yang kedua yaitu pengaruh cuaca atau iklim itu juga mempengaruhi  tangkapan ikan nelayan itu sendiri "" saat di temui awak media MK -TIPIKOR 

( Mega Taziek )

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama