Kepala sekolah Smpn 1 cirinten diduga gelapkan dana bos
Dok : kompirmasi dengan Kasek
Lebak banten, — Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) adalah program yang diusung Pemerintah untuk membantu sekolah di Indonesia agar dapat memberikan melalui dana BOS yakni berbentuk dana.
Dana tersebut dapat dipergunakan untuk keperluan sekolah, seperti pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah hingga membeli alat multimedia untuk menunjang kegiatan belajar mengajar.
Namun sungguh di sayangkan smpn 1 cirinten yg beralamat di jalan raya cirinten gunungkencana km 3 kampung cilayang kadudamas kec cirinten kab lebak, untuk pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah diduga gelapkan Dana BOS Tahap 2 oleh Kepala Sekolah.
Saat LPI Tipikor didampingi awak media untuk bertemu dengan Kepala Sekolah, pada Senin (23/4/2024). namun sangat di sayangkan Kepala SMK Mandiri Bersemi tidak ada di sekolah,
Wakasek smpn 1 cirinten aden hidayat sp.d saat di wawancara awak media ia mentakan tidak tahu menahu mungkin lebih jelas nya sama pak kepala, ujar nya
bahwa dana bos tahap 2 dengan anggaran 47,810,000 diduga kuat tidak di alokasikan,
Dan yang kami herankan untuk penerimaan peserta didik menganggarkan 2 kali dengan pagu 330,000 untuk tahap 1 dan di tahap 2 juga menganganggarkan sebesar 3.000.000 sedangkan penerimaan peserta didik dalam satu tahun itu satu kali.
Dan untuk papan informasi pwnggunaan dana bos tidak terpapang padahal jelas sangat di wajibkan di pasang bila mengacu ke undang undang no 14 tahum 2008 tentang keterbukaan informasi fublik.
Menanggapi hal tersebut, Asep Zamzam selaku ketua Umum Lembaga Pemantau Independen Tindak Pidana Korupsi Indonesia (LPI Tipikor) Kabupaten Cianjur, merasa kesal, sedangkan dana BOS tahap I sudah hampir tuntas.
“Kemana dana BOS pemeliaaraan sarana dan prasarana sekolah. Padahal, anggaran itu wajib digunakan untuk keperluan sekolah,” ucap Asep.
Lanjutnya, Berdasarkan aturan yang berlaku seharusnya penggunaan Dana BOS harus transparan kepada publik.
“Karena pendidikan ini milik kita bersama ayo kita bangun sama sama jadi jangan sampai pendidikan ini di ajang bisnis,” Pungkas Asep dengan nada tinggi.
Tim-Lpi/MK-TIPIKOR** Redaksi.
Posting Komentar